Kamis, 15 Maret 2012

PELATIHAN TEKNIS LAPANGAN PENANGGULANGAN BENCANA DI PROVINSI BANTEN


Kegiatan Pelatihan Teknis Lapangan Penanggulangan Bencana di Provinsi Banten dilaksanakan oleh BNPB pada tanggal  6 s.d 10 Maret 2012 di permata Krakatau Hotel dengan peserta berasal dari BNPB, BPBD Provinsi Banten dan BPBD Kab./Kota se-Provinsi Banten sebanyak 50 orang. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan  dan Pelatihan PB, Bapak. Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc.
Pelatihan ini merupakan lanjutan dari Pelatihan dan Latihan Manajemen Dasar Penanggulangan Bencana yang pernah dilaksanakan pada tahun 2011 lalu di hotel Ratu Bidakara, Banten.

Pada kesempatan ini peserta mendapatkan beberapa materi teori dan materi lapangan, yaitu :
materi teori
·           Konsepsi Bencana, menjelaskan pengertian  bencana, jenis-jenis bencana, ancaman, kerentanan dan risiko, pandangan tentang Penanggulangan Bencana, Profil bencana: beberapa bencana yang terjadi di tanah air, akibat (kerusakan dan kerugian), karakteristik setiap bencana, analisa penyebab dan akar masalah, dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi bencana.
·           Karakteristik Bencana, yang bertujuan untuk menjelaskan beberapa peristiwa atau kedaruratan di tanah air dan akibat yang ditimbulkannya dan menganalisis mengapa bencana tersebut terjadi, akar persoalan dan juga hal-hal yang dapat mengurangi risiko bencana (pelajaran yang dapat dipetik).
·           Prinsip Dasar Penanggulangan Bencana, menjelaskan pentingnya perubahan paradigma penanggulangan bencana dari tanggap darurat ke pengurangan risiko bencana, mampu menjelaskan siklus penanggulangan bencana dan menjelaskan prinsip-prinsip penanggulangan bencana.
·           Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, memahami sistem, kebijakan, mekanisme Penanggulangan Bencana, tahap dan kegiatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
·           Kedaruratan Medis, mengetahui prinsip dasar Bantuan hidup dasar (BHD), menerangkan pentingnya hubungan “Rantai Penyelamatan” dalam bantuan saat melakukan BHD (Resusitasi Jantung Paru & Bantuan Napas) dengan benar, saat diperlukan dan melakukan pertolongan pertama pada penanganan korban kecelakaan dan sakit.
·           Manajemen Penanganan Darurat, bagaimana menentukan lokasi jalur evakuasi dalam rangka pemberian distribusi bantuan bagi korban bencana. untuk menjamin keselarasan, efektivitas dan efisiensi perlu kesepakatan berdasarkan prinsip-prinsip: kesetaraan dalam bermitra dan berkoordinasi, komando BNPB dan koordinasi BPBD dengan azas akuntabilitas dan tranparansi, komunikasi yang efektif, tata cara pemberian bantuan dan pendistribusian, menunjuk lembaga bantuan nasional/internasional di indonesia sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional, mempertimbangkan perbedaan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan dalam budaya setempat, sesuai dengan kebutuhan.
·           Rehabilitasi dan Rekonstruksi, bagaimana prosedur dalam memperbaiki dan memulihkan semua layanan publik bagi masyarakat, hingga tingkat geografis wilayah pasca bencana. Pada Pasca bencana pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, institusi dalam geografis daerah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintah dan masyarakat.
·           GPS dan Peta, melalui GPS peserta diharapkan bisa menentukan lokasi jalur evakuasi. peserta juga diberikan pengetahuan mengenai peta mulai dari skala peta, simbol, serta beberapa item lainnya yang tercantum dalam suatu peta

Materi Lapangan, dilaksanakan di Wulandira, yaitu:
  • Navigasi (GPS), memahami cara penggunaan alat GPS, survei dan pemetaan, koordinat atau posisi atau letak suatu titik dapat dinyatakan dalam bentuk 2-D (dimensi) atau 3-D, yaitu dengan men-spesifikasikan 3 parameter: titik nol (origin) dari sistem koordinat, orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, besaran yang digunakan untuk mendefinisikan posisi dalam sistem koordinat.
  • Pertolongan dan Evakuasi, usaha dalam memindahkan korban dari tempat yang bahaya ke aman, agar korban bisa merasa nyaman dan menyelamatkan jiwa, mencegah kecacat,an memindahkan dari tempat bahaya ke  tempat yang mempunyai fasilitas memadai.
  • Dapur Umum dan Shelter, melalui dapur umum peserta diharapkan dapat memahami kebutuhan makan dan minum berdasarkan standar minimum yang disesuaikan dengan kondisi korban dan melalui pembelajaran mengenai shelter diharapkan pengelolaan ,  dan Penempatannya menganut  pada faktor-faktor: kemudahan Geografis/Medan, kemampuan Dapur Umum/Kapasitas memasak, kemudahan dalam mengendalikan/menjaga kebersihan dari limbah-limbah akibat penampungan atau shelter itu dan Hygienisitas Hunian.
  • Pengoperasian Water Treatment, peserta dibekali pengetahuan bagaimana cara mengoperasikan alat water treatment yang berfungsi untuk mengubah air banjir atau air kotor menjadi air yang layak dikonsumsi,keperluan mandi dan lain-lain.

Manfaat
Dengan mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan memiliki skill yang bisa diandalkan dalam Penanggulangan Bencana di Provinsi Banten dimana dalam pelaksanaannya peserta dapat melakukan penanganan bencana dengan cepat, tepat dan terarah, terpadu dan terkoordinasi sesuai dengan Prosedur dan Peraturan yang berlaku.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.