Senin, 03 Desember 2012

SOSIALISASI PEMBENTUKAN DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA TAHUN 2012 DI PROVINSI BANTEN



Masyarakat yang berada di desa/kelurahan adalah penerima dampak langsung dari bencana, dan sekaligus sebagai pelaku langsung yang akan merespon bencana di sekitarnya. Banyak pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat. Banyak juga pihak lain yang bekerja bersama masyarakat. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan semua yang dimiliki, masyarakat desa/kelurahan perlu membuat mereka tangguh terhadap dampak bencana, sehingga risiko korban jiwa, kerugian harta, dan lain lain akan bisa diperkecil dan bahkan dihindari. Masyarakat yang tangguh bencana (disaster-resilient community) ialah masyarakat yang mampu mengantisipasi dan meminimalisasi kekuatan yang merusak, melalui adaptasi. Mereka juga mampu mengelola dan menjaga stuktur dan fungsi dasar tertentu ketika terjadi bencana. Dan kalau terkena dampak bencana, mereka akan dengan cepat bisa membangun kehidupannya menjadi normal kembali (John Twigg, 2009).
Sebagai salah satu upaya untuk membangun masyarakat tangguh, BNPB melalui BPBD Provinsi Banten memiliki program pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Pelaksanaan program ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan penguatan dan pengembangan dari program-program pemberdayaan di desa/kelurahan yang sudah dilaksanakan oleh kementerian / lembaga, organisasi internasional, dan organisasi nasional. Program ini adalah bagian dari pengembangan kapasitas (salah satu elemen dalam sistem nasional penanggulangan bencana) untuk masyarakat di desa/kelurahan.
Pengembangan Desa Tangguh di Provinsi Banten Tahun 2012 ini terfokus pada 2 Desa di Kecamatan Cinangka Kab. Serang, yaitu Desa Pasauran dan Desa Sindang Laya. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober s.d 24 November 2012  sebanyak 15 kali pertemuan di masing-masing Desa.
Program Pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ini bertujuan untuk :
1.         Mendorong terwujudnya masyarakat desa/kelurahan tangguh dalam menghadapi bencana lebih terarah, terpadu, terencana dan terkoordinasi;
2.        Mendorong sinergi untuk saling melengkapi dengan seluruh program yang ada di desa/kelurahan yang dilaksanakan oleh Kementerian / Lembaga Organisasi-Organisasi Non-Pemerintah lainnya termasuk sektor swasta.

Pada kegiatan ini peserta juga diberikan penjelasan mengenai program pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana serta beberapa sesi penjelasan dan diskusi yang mencakup pembahasan :
1.         Peta Ancaman Bencana
2.        Peta dan Analisis Kerentanan
3.        Peta dan Penilaian Kapasitas
4.        Draft Rencana Penanggulangan Bencana
5.        Draft Rencana Aksi Komunitas untuk Pengurangan Risiko Bencana
6.        Relawan Penanggulangan Bencana (Termasuk Forum Pengurangan Risiko Bencana)
7.        Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat
8.       Rencana Kontinjensi (Termasuk Evakuasi)
9.        Pola Ketahanan Ekonomi
Kedua desa memberikan apresiasi dan perhatian yang tinggi terhadap kegiatan ini, hal ini tercermin dari antusias peserta kegiatan yang berperan aktif dalam diskusi-diskusi menyangkut apa saja yang harus mereka perbuat terhadap desa mereka sehingga bisa menjadi salah satu desa yang tangguh dalam menghadapi bencana.
Hal  yang ingin dicapai dari pengembangan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ini adalah masyarakat memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi risiko, serta memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana












Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.