Sabtu, 14 April 2012

Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis analisis penyebab gempa 6 skala richter yang terjadi di wilayah Pandeglang, Banten. Gempa disebabkan adanya aktivitas subduksi (tektonik) di Selat Sunda.

"Berdasarkan analisis para pakar gempa bumi ITB, dalam tahun 2011 telah beberapa kali terjadi gempa yang mirip yaitu pada 12 Januari 2011 dan 30 Desember 2011. Gempa-gempa ini membuktikan bahwa subduksi di Selat Sunda secara tektonik aktif," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Minggu (15/4/2012).

Sutopo menjelaskan pusat gempa Minggu (15/4) pagi tadi terjadi di ujung utara bidang kontak dari lempeng Indo-Australia dengan Pulau Jawa. Gempa tersebut merupakan gempa subduksi. Ciri-ciri gempa subduksi terlihat dari arah jurusan gempa yang di atas 300 derajat dan kedalaman lebih dari 40 km dan mekanismenya sesar naik (thrust).

Menurut Sutopo, ditinjau dari lokasi gempa, maka sangat mungkin terjadi gempa susulan yang lebih besar di masa depan. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk waspada.

"Adanya daerah kekosongan kegempaan (seismic gap) di bagian barat dayanya (Selat Sunda) yang berpotensi menghasilkan bencana kembali di masa depan. Maka masyarakat diwajibkan untuk terus waspada," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.