Kamis - jumat (21-22/6) bertempat di Hotel Bidakara,
Serang Banten diselenggarakan Workshop
Pemerintah Daerah dan Universitas dengan tema Peringatan Dini Tsunami dari BMKG
Sebagai Dasar Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota
untuk perintah Evakuasi. Diikuti oleh Pemerintah Daerah seluruh wilayah
Indonesia yang sudah terpasang sirene, BNPB, LIPI, KOMINFO, KEMENDAGRI, TNI,
POLRI, Universitas Syah Kuala, Universitas
Tirtayasa, Universitas Lampung dan Media Nasional, METRO TV.
Workshop ini merupakan kegiatan awal dalam koordinasi
pemangku kepentingan terkait evakuasi
mandiri yang akan dilaksanakan September 2012, dilanjutkan pelatihan di
tingkat aparat tahun 2013 dan pelatihan yang melibatkan seluruh komponen
masyarakat di tahun 2014.
Para pemangku kepentingan dan peneliti berdiskusi
untuk lebih memahami arti pengaktifan sirene dan konsep evakuasi mandiri,
diharapkan tercipta kesepakatan bersama antara
BNPB, BMKG, PEMDA , dan KEMENDAGRI mengenai pengaktifan sirene
peringatan Tsunami dengan status AWAS dan SIAGA.
Sebelum acara dibuka secara resmi, Sekretaris Daerah
Provinsi Banten Ir.
H. Muhadi, MSP dalam sambutannya mengatakan bahwa Provinsi Banten
sangat mendukung dan berterimakasih karena telah dipilih sebagai proyek
percontohan yang responsif terhadap bahaya Tsunami mengingat sebagian besar
wilayah Banten dikelilingi oleh Pantai.
Sebelum membuka secara resmi Deputi Bidang Geofisika Dr. P.J. Prih
Harjadi membacakan sambutan Kepala BMKG, yang menjelaskan bahwa saat ini produk InaTEWS milik BMKG sudah
jauh lebih lengkap, hal ini terlihat dari informasi gempa dan Peringatan Dini
Tsunami yang disampaikan kepada Institusi Interface bisa dikeluarkan dalam waktu 5 menit.
Selanjutnya Kepala BMKG berharap
kerjasama dan peran serta seluruh peserta workshop agar dapat menghasilkan
rekomendasi - rekomendasi yang bisa dilaksanakan dan memberikan manfaat bagi
seluruh rakyat Indonesia
Workshop
ini bertujuan untuk membangun kesepahaman bersama dengan Pemerintah Daerah
dalam pengurangan resiko bencana, terutama terkait peran BMKG, BNPB, Pemerintah
Daerah, TNI, POLRI, Media dan masyarakat dalam merespons informasi Peringatan
Dini Tsunami, aktivasi dan pengelolaan sirene, serta evakuasi mandiri
masyarakat yang diharapkan dapat diterapkan pula pada daerah rawan
bencanaTsunami di Indonesia, sehingga bisa mengurangi resiko korban jiwa maupun
benda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.