Jakarta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis
analisis penyebab gempa 6 skala richter yang terjadi di wilayah
Pandeglang, Banten. Gempa disebabkan adanya aktivitas subduksi
(tektonik) di Selat Sunda.
"Berdasarkan analisis para pakar gempa
bumi ITB, dalam tahun 2011 telah beberapa kali terjadi gempa yang mirip
yaitu pada 12 Januari 2011 dan 30 Desember 2011. Gempa-gempa ini
membuktikan bahwa subduksi di Selat Sunda secara tektonik aktif," kata
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam
pesan singkatnya kepada detikcom, Minggu (15/4/2012).
Sutopo
menjelaskan pusat gempa Minggu (15/4) pagi tadi terjadi di ujung utara
bidang kontak dari lempeng Indo-Australia dengan Pulau Jawa. Gempa
tersebut merupakan gempa subduksi. Ciri-ciri gempa subduksi terlihat
dari arah jurusan gempa yang di atas 300 derajat dan kedalaman lebih
dari 40 km dan mekanismenya sesar naik (thrust).
Menurut Sutopo,
ditinjau dari lokasi gempa, maka sangat mungkin terjadi gempa susulan
yang lebih besar di masa depan. Oleh karena itu, ia mengingatkan
masyarakat untuk waspada.
"Adanya daerah kekosongan kegempaan
(seismic gap) di bagian barat dayanya (Selat Sunda) yang berpotensi
menghasilkan bencana kembali di masa depan. Maka masyarakat diwajibkan
untuk terus waspada," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.